Saturday, December 17, 2011

Kangen

Ngga terasa, kita udah memasuki bulan Desember yang berarti sebentar lagi kita akan menutup tahun yang sudah kita jalani hampir setahun ini dan menyongsong tahun baru yang berarti membuka lembar baru lagi, mulai dari awal lagi. Banyak banget kejadian yang terjadi selama setahun ini, mulai dari awal semester baru, ketemu teman-teman baru, bergulat dengan assignments dan exams, mengikuti acara-acara gereja, masalah-masalah yang bermunculan dan menghilang kemudian, dan masih banyak lagi. Semuanya seperti film yang berputar sangat cepat, bahkan mungkin bisa dirangkum dalam waktu 1.5jam. Dan semua yang telah berlalu hanya akan menjadi kenangan, kenangan yang akan selalu kita ingat atau kenangan yang justru ingin kita hapus.

Kangen…
Seperti lagu yang dinyanyikan oleh Chrisye berjudul Kangen, begitu juga dengan feeling yang sedang gue rasakan sekarang ini. Gue cukup kaget dengan perubahan-perubahan yang ada selama setahun ini. Mulai dari temen-temen baru, lingkungan baru, kegiatan baru, dan lain sebagainya. Dan gue sekarang kangen masa-masa sebelum ini. Ya.. gue kangen seseorang saat ini, gue kangen sahabat sekaligus roommate gue yang dulu. Well, gue sangat bersyukur sama Tuhan karena boleh kenal dia. She is just so different and unique. Gue yang lebih tua 4 taon dari dia justru belajar banyak banget dari dia dan berkat dia gue bisa jadi gue yang sekarang ini. Gue yang bisa berdiri sendiri, gue yang jadi lebih kuat mentally, gue yang lebih terbuka pikirannya, dan masih banyak lagi gue-gue yang lainnya.
Terakhir gue ketemu dia 20-22 November 2011, dia dateng ke Surabaya. Walaupun udah lama ngga ketemu, perasaan gue tetep sama dari terakhir kali gue ketemu dia taon lalu (2010). Beda sama perasaan gue ke temen-temen SMA gue. Rasanya masih nyambung ngobrol sama dia, nggak kayak kalo ngobrol sama temen-temen SMA gue, malah kayak kurang nyambung gitu, walopun sama-sama jarang kontak. Bentar lagi dia lanjut kuliah ke Canada, gue jadi merasa kehilangan, entah kenapa. And I wish I could still keep on contact with her anytime and anywhere… Gue yakin, memori tentang dia ga akan pernah ilang dari otak gue. And I admit that I really miss her at the moment… =’)

Another thing… Gue merasa ada yang berubah belakangan ini. Sekarang gue lagi ambil summer course dan temen-temen gue yang lain ada yang juga ambil summer dan internship. Well, gue merasa beda aja antara waktu gue dan mereka yang pada internship dan kesibukan kita juga. Mereka yang internship sepertinya sibuk banget sama kerjaan mereka, pergi pagi pulang malem, udah kayak orang kerja. Emang sih kita masih spend waktu bareng tapi semuanya udah beda, ngga bisa gila-gilaan lagi kayak dulu. Gue jadi ga bisa bayangin kalo nanti kita semua udah kerja, apa jadinya nanti… Kita yang biasanya sering main bareng waktu hari biasa, sekarang berpindah semua ke weekend, dan hari biasa jadi jarang banget ketemu. Gue sedih, gue kangen main bareng sama mereka lagi waktu weekdays, dari pagi sampe malem. Mungkin gue aja yang belom bisa menghadapi perubahan yang tiba-tiba ini, mungkin gue yang terlalu perasa, mungkin gue yang terlalu banyak mikir padahal kenyataannya nggak gitu, tapi inilah yang gue rasakan belakangan ini.

Ditambah lagi, ada temen gue yang baru jadian. Gue mengerti… Sangat sangat mengerti kalo namanya orang pacaran harus bisa bagi waktu antara dia sama temen-temennya dan pacarnya. Tapi gue seperti ‘kaget’ dengan keadaan ini dan ga mampu buat mengatasi perasaan ini, jujur gue kesepian… Gue juga kangen buat main bareng lagi… Tapi apa daya? Hari biasa udah sibuk sama kerjaan dari pagi sampe sore, malem udah capek kerja dan mau istirahat, weekend pasti pengennya juga ngabisin waktu sama pacar. Dan gue masi belom siap dengan perubahan yang secara tiba-tiba ini… Gue kangen… Gue kangen masa-masa itu… =’(

Terlepas dari semua ini, gue bukannya ngga seneng temen gue ada yang jadian. Justru sebaliknya, gue seneng banget malah, apalagi dia jadian sama cowok yang udah ditaksir sejak lama. Kalo gue di posisi dia juga pasti begitu. Tapi yang bikin gue ga enak adalah gue ga ‘sreg’ sama cowok itu dan justru malah jadi trigger yang bikin gue terlihat ga suka kalo mereka jadian. Temen gue yang lain bilang,”Karma does exist.” Dia cerita dulu waktu dia jadian sama mantannya yang terakhir ini, temen gue juga ga suka sama cowok itu. Jadi intinya kayak sahabat lo ga suka sama pacar lo, dan ini yang terjadi sekarang ini. Well, gue ga mau menghubung-hubungkan ini dengan karma, tapi yang terjadi saat ini adalah sama seperti dia pernah dia alami dulu. Mungkin aja cuma kesamaan belaka…

Thursday, December 15, 2011

Living a 'New' Life


Here I am in the month of December, with so many things happened before this day. But it is still nothing compared to my friend’s life which turns into really really like a ‘new’ life but the same her; it is like she is living in somebody’s life. Yeah, suddenly when she came back to Malaysia, she started her internship, her status changed from single to in a relationship, suddenly her room was robbed, finding new room, starting to move out and in, and now she is living her life with new surroundings. Complicated, huh?

Well, I have kinda similar feeling with her, living a ‘new’ life. I did not know when it was started. What I knew was that I had a super duper terrible bad mood a few days ago, and this happened once in my entire life. It was the worst bad mood I have ever had. I even did not have any intentions to talk to anyone else, including my best friends. Those who were trying to have contact with me ended up by shutting their mouths up with addition of unpleasant words from me. What I really wanted was exiling myself from them whom I often meet up otherwise I could give a lot more pains to them. And this was not ended in one day but several days. However, I had some things to do which require some contacts with others, and I was struggling here. Unfortunately, this terrible bad mood happened when one of my best friends was in a great depression because she was robbed. I had to pull all myself together to accompany her when she needed me, but on the other hand, I was not ready yet to meet a lot of people. I was really really struggled here... But then, fortunately, I could force myself to get out of my “secluded area” therefore I am feeling much much better now.

I am really really sorry to those who were affected because of my actions, I really did not mean to… And I promise that I would never ever do it anymore, I will try…

After I was able to pull all myself together, however, I still feel a bit weird. I feel like ‘this is not me’ and somehow my mind is split into two parts which makes me cannot concentrate well and I do not know what I am thinking about, I was like blur. And also, I feel that I am not fully 'recovered' yet. Well, I hope nothing serious happens to me so I could control myself and not harm others…

Sorry for bad grammar and vocabs in this post because I’m writing it in sleepy and tired conditions however I feel like writing something...

Monday, November 7, 2011

Just a Random Thought


Wahhh I’ve been abandoned this blog for months =.=”
Been busy for assignments and actually I’m having exam period at the moment, but I don’t know why I feel like writing something here, just to release out my feelings.
A lot of things happened in these few months, happy and sad, but I had great holiday during mid semester break and you guys could see the trip and pictures in Nadya’s link here:

Well, what I would like to talk about in this post is just a random thing which is still related with my previous post about Ernest.
Waktu gue mandi tadi, entah kenapa tiba-tiba aja gue keinget lagu yang sering dinyanyiin Nadya dari The Band Perry yang judulnya “If I Die Young”. Bukan liriknya yang gue inget dan emang gue ga tau liriknya kayak gimana, tapi dari judulnya aja udah bikin gue keinget Ernest. Yap, he died in a young age before he was able to graduate from junior high school, yet. Dan gue jadi keinget lagi rasa feeling ga enaknya yang gue rasain saat itu sebelom dia pergi. Gue jadi kangen dia…

“Gila yah, Nest, kita aja ga pernah kontak sejak gue pindah ke Surabaya tapi sampai sekarang gue masih suka kangen sama lo…”
*seandainya lo bisa baca ini di atas sana…*

Beberapa kali gue mikir, hebat yah Tuhan itu, bisa menciptakan feeling-feeling yang sampai segitu kuatnya. Dimana lo merasa nyaman berteman sama seseorang, lo suka dia, lo jatuh cinta, lo kangen sama orang itu, lo nggak mau kehilangan orang tersebut, dan sampai akhirnya lo harus berpisah sama dia lalu berasa sakit kehilangan yang luar biasa. Gue cuma bisa makasih sama Tuhan karena udah boleh ngerasain ini, dengan gini gue jadi merasa kalo gue bener-bener manusia =)

Tapi ujung-ujungnya pikiran gue jadi ga jelas arahnya sampe gue mikir “How if I die young too?”. Gimana gue akan mati? Siapa yang bakalan dateng ke pemakaman gue? Siapa yang masih inget gue kayak gue inget Ernest? Di mana gue bakal dimakamin? Dalam keadaan seperti apa gue bakal mati? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan galau yang nggak seharusnya gue pikirkan… At times gue mikir, seberapa berartinya gue buat orang lain. Bukan bermaksud untuk egois atau gimana, tapi berhubung feeling gue lagi begini, gue ga bisa memungkiri pertanyaan itu. Dan gue yakin kalian juga pasti pernah berpikir kayak gitu karena di dunia ini nggak ada sesuatu yang pasti, orang-orang juga datang dan pergi dalam hidup kita. Bahkan keluarga dan soulmate lo juga bakalan pergi suatu saat, only ourselves who will stay still especially when you are left. Dan gue sangat amat berterima kasih sama kalian semua yang pernah dan yang sedang mewarnai hidup gue. Mau yang bikin gue kesel kek, bikin gue marah kek, bikin gue sedih, bikin gue ketawa, semuanya!
I LOVE YOU ALL =)

Well, I think my feeling is getting better and I have to continue to study, so wish me luck for my exams, peeps! =)

Saturday, July 30, 2011

NATO: No Action Talk Only

That is what somebody is still doing now though he has promised to change since a long long long time ago. I don't need your sorry dude, but I need to see your ACTION!

Well, gue bener-bener kesel banget sama housemate gue yang satu ini dan gue udah speechless abis. Cowok orang Chinese-Malay, holy abis yang bilangnya ngerasa ada panggilan buat jadi pastor tapi berantakan abis dan seenak udel. I wonder, Tuhan salah pilih orang ga sih???
Oke gue jabarin di sini deh hal-hal yang bikin gue kesel. Mungkin buat kalian ada hal yang dianggep wajar cuma gue udah ga bisa tolerir lagi.


Pertama, sejak gue tinggal serumah sama dia, kita emang share barang-barang dapur karena dia ga punya piring, sendok, garpu, panci, rice cooker, dan teflon. Gue sih ga masalah mau share barang-barang asal abis pake dibalikin ke tempat semula. Gue ga suka barang-barang gue berantakan dan gue akhirnya kebingungan sendiri nyari barang itu kalo ga ada di tempatnya. Dan kalian bisa expect sendiri apa yang terjadi.. Barang-barang gue pindah tempat entah ke mana. Karena ga tahan, akhirnya gue bilang sama dia biar ngebalikin barang-barang ke tempatnya. Yah cara itu berhasil HANYA BEBERAPA HARI SAJA. Hari-hari berikutnya, balik lagi berserakan =.=” Dan kemaren ini di tempat tinggal yang baru ini ada temennya yang nginep sini sementara. Waktu dia bawa temennya keliling rumah memperkenalkan tempat-tempat yang ada tujuan terakhir mereka ke dapur. Dan di dapur itu banyak barang housemate gue kayak piring, sendok, garpu, mangkok, dll. Dengan gampangnya, dia bilang ke temennya itu kalo dia bisa pake barang apapun di situ SAMBIL NUNJUK KE TEMPAT PENYIMPANAN PIRING GUE! Enak banget yah dia pake nunjuk-nunjuk gitu padahal itu bukan barang dia. Etikanya di mana sih?? Oke lah I know sharing is caring buttttttt………. Sudahlah gue capek =.=”


Kedua, salah satu kebiasaan buruk dia tu PELUPA banget. Gue udah bohwat sama sifatnya yang satu ini. Dari mulai lupa bayar uang sewa kamar sampe lupa nyuci barang yang abis dia pake! Damn, kenapa gue harus serumah sama orang yang kayak begini =.=” Dulu gue yang in charge bayar uang sewa unit ke owner, dan berhubung umurnya juga udah 21, gue expect dia bakalan sadar diri buat bayar uang sewa kamar. Gue tunggu-tunggu sampe pertengahan bulan, dia masih belom bayar. Gue tunggu lagi sampe akhir bulan, masih belom bayar juga. Akhirnya gue tagih, bukannya bayar langsung saat itu juga tapi bilangnya besok bakalan bayar. Oke akhirnya gue tunggu besoknya, gak dibayar! =.=” Gue bener-bener pengen getok kepala dia biar otaknya normal. Yang gue harapkan dalam hal ini adalah kesadaran dirinya. Dia udah umur 21, itu bukan umur yang kecil tapi umur yang udah menuju ke kedewasaan!

Ada lagi hal yang dia lakuin akibat sifat lupanya. Di tempat tinggal yang lama, kita sharing kamar mandi. Hari itu gue mau mandi dan waktu gue masuk kamar mandi, gue menemukan celana dalemnya tergantung gitu aja di dalem dan dia udah enak-enakan duduk di kursinya maen laptop dengan bagian bawahnya ditutupin handuk. Mampus lah gue… Gue ga tau apa yang dia pikirin dan ini nggak terjadi cuma satu kali tapi berkali-kali. Dan tiap kali gue mesti ngingetin dia buat ngebawa baju-bajunya keluar kalo udah selesai mandi. Total berapa kali dia inget buat bawa baju-bajunya keluar dari kamar mandi setelah selesai mandi bisa diitung pake jari tangan deh. Gue cuma berpikir ini orang nggak mau apa CD nya diliat ama cewek gitu? Tiap kali masuk kamar mandi dan liat bajunya itu gue berasa pengen ngelempar CD nya ke mukanya biar jadi inget. Kan anjing juga kalo eek sembarangan katanya mulutnya mesti dijorokin ke tainya itu biar ntar terlatih buat nggak eek di sana lagi. Gue belom coba cara ini tapi who knows this way works for him. Dan Thank God, gue udah nggak sharing kamar mandi lagi sama dia.


Ketiga, barang-barang dia entah kenapa selalu berserakan di ruang tamu. Dari semua yang tinggal di sini, yang sering pake ruang tengah tu gue, dia, sama roommate gue. Tapi roommate gue udah punya spot tersendiri jadi bodo amat kalo dia mau berantakan di spot dia. Nah yang pake meja tengah tu gue sama si cowok ini. Gue sering pake meja di bawah karena di kamar gue kurang dapet signal internet dan biasanya kalo gue abis pake meja bawah, gue bakal beresin semua barang gue dan gue bawa lagi ke kamar, tapi dia? Dibiarin tergeletak gitu aja di meja berikut laptopnya dan buku-bukunya yang naujubile banyaknya. Dia pikir ini tempat kamar dia juga apa? Nggak takut barangnya ilang apa? Susah ya ngeberesin barang-barangnya biar at least ga keliatan berantakan gitu? Apa kebanyakan cowok emang berantakan gitu sih? Heran gue…
Keempat, oke dia emang orang yang holy banget. Dikit-dikit dihubungin ke Tuhan, apa-apa ke Tuhan. Well, that’s good actually but it shouldn’t be too over. Hari itu internet rumah gue mati selama beberapa hari. Anak rumah gue belom ada yang took initiative buat nelpon orangnya TM (kayak Telkom di Indo). Sampe ada housemate gue yang bilang (intinya gini),”Gila ini internet masalah apa lagi sih bolak balik down mulu?!” Dan dia malah bilang,”Ya udah, serahin aja ke Tuhan. Kita doa aja semoga internetnya nyala lagi.” MAMPUS! Gue ga tau dia bercanda ato serius, tapi dari nada dan ekspresi mukanya kayak serius gitu. Sumpah gue langsung bener-bener muak sama dia sejak itu. Mother Teresa aja bilang ”ora et labora” yang artinya bekerja dan berdoa, ini orang kalo berdoa doank tanpa take action apa bisa jalan tu internet?!?! Makan lah tu doa! Maaf gue ga bisa ngontrol emosi kalo keinget ini lagi.

Masih ada lagi hal-hal “gila” yang ini orang lakuin tapi gue udah terlalu capek cerita di sini. Mungkin bakal gue sambung lagi di post yang laen.

Nggak lama setelah "perang dingin" terakhir antara gue sama dia alias gue ga ngajak omong dia selama berhari-hari dan gue juga ngomong ketus ke dia secara gue kesel banget, suatu saat dia datengin gue dan nanya ada waktu apa ngga karena dia mau ngomong. Tiba-tiba aja dia minta maaf sambil nangis-nangis di depan gue. Jujur gue pengen ketawa ngeliat dia begitu tapi gue tahan. Oke mungkin kalian menganggap gue jahat banget karena ngetawain orang nangis dan lagi ngomong sambil mengerahkan seluruh keberanian dan rasa penyesalannya. Tapi jujur, gue ngerasa geli dengan tangisannya karena gue tau somehow perubahannya akan bertahan selama beberapa hari doang dan itu bener! Sekarang gue nggak ngomong-ngomongan lagi sama dia sama sekali. Gue NGGAK BUTUH tangisan dan permintaan maaf dia. Yang gue BUTUH adalah ACTION dia dengan nggak mengulang hal yang sama lagi dan usaha untuk memperbaiki diri.Itu aja udah sangat lebih dari cukup.

Sunday, June 12, 2011

People come, people go. And here I am...

Buat gue, mengingat masa lalu itu bisa bikin kita tersenyum sekalipun itu peristiwa sedih yang pernah terjadi. Yah tersenyumnya nggak sampe yang senyum lebar sih kalo peristiwanya sedih, paling cuma  senyum simpul walopun seuprit. Kalo senyumnya lebar banget sampe ketawa dikira psycho lagi (amit-amit!). Tapi gue yakin pasti ada perasaan menggelitik seperti menertawakan masa lalu itu. Dan gue setuju banget sama quotation yang gue dapet dari Twitter,”Tersenyum bukan hanya cara tuk sembunyikan luka, tapi lebih kepada menyadari bahwa kamu masih punya bahagia yang tersisa”.

Well, apart from that sebenernya gue mau cerita masa-masa pertemanan gue di Malaysia. Nggak tau gimana tiba-tiba aja gue flashback ke masa di mana saat gue pertama kali datang ke Malaysia. Gue inget banget dulu waktu pertama kali dateng ke Malaysia, gue bener-bener sendirian dan gak kenal sapa-sapa. Yang gue maksud sendirian di sini adalah gak ada barengan temen satu skul dari Indo. Tadinya temen gue, Nia, juga mau ke sini buat lanjut kuliah eh ternyata akhirnya dia memutuskan pergi ke Monash yang di Australia. Jadilah gue bener-bener sendirian cuma kenal beberapa temen baru, Idris, Irene dan Rani, yang kebetulan satu agent bareng gue. Tapi gak lama kemudian, gue dapet kabar kalo temen SMA gue, Stacy, juga mau lanjut ke Monash Malaysia. Bagus lah, at least ada kenalan dari satu skul =)
Rani - Irene

Idris
Stacy
Gue berangkat ke Malaysia ditemenin nyokap karena inilah pertama kalinya gue pergi ke luar negri dan skalinya ke luar negri langsung blajar. WOW! Well, it’s okay, yang penting gue ada pengalaman ke luar negri. Hehehe…

Sebenernya agent gue udah nentuin jadwal buat berangkat bareng ke Malaysia jadi biar nggak kepencar, tapi berhubung tiket yang mereka dapet lebih mahal (mereka pake MAS), gue sama nyokap milih naek Air Asia yang tiketnya lebih murah. Gue nyampe sehari lebih awal dari jadwal mereka dateng.

Besoknya, kita semua ngumpul di Sunway University College buat ngurus semua tetek bengek mulai dari buka bank account sampe bayar uang sekolah dan accommodation. Nah selama urusan itu, gue masih terpisah dari agent gue sampe akhirnya smua hampir beres, gue disuruh pergi en ngumpul di dalem ISO (International Student Office) buat ngurus visa. Di sana udah banyak anak-anak laen yang berangkat bareng agent gue itu. Akhirnya gue kenalan sama yang laen, Christina dan Yessy.


Yessy

Christina


Sejak itulah perjalanan gue di Malaysia dimulai bareng mereka. Berikutnya gue dikenalin ke roommate nya Christin yaitu Yumi, dan roommate nya Yessy yaitu Irene. Akhirnya kita sering maen, makan, dan pergi barengan karena landasan rasa “anak kos”. Hehehe….


Yumi
Oh gue lupa, sebelom gue ketemu sama agent gue, gue udah jalan-jalan ke Giant di Sunway Pyramid buat beli barang-barang kebutuhan di Malaysia. Waktu pertama kali gue menginjakkan kaki di Giant dan megang beberapa barang di sana, gue terharu abis! Berasa kayak megang barang mahal gitu! Lebay? Emang! Tapi serius, itu yang gue rasain waktu itu. Maklum baru pertama kali ke luar negri, liat barang-barang luar negri yang walopun 90% masih sama ama barang-barang di Indo. Nah waktu makan siang, gue sama nyokap makan di dalem Giant, skalian nyingkat waktu soalnya kita masih nggak tau makanan apa yang enak di sana. Waktu kita lagi makan, di sana ada satu keluarga minus bapaknya yang juga lagi makan di situ. Berhubung nyokap tu orang yang demen banget nyapa sana sini, apalagi dia sempet denger pembicaraan mereka dalem bahasa Indo, jadilah nyokap “tepe-tepe” dan nyapa dia orang. Jujur, gue waktu itu masih cupu abis, malu banget kalo ngomong sama orang ga dikenal walopun orang Indo juga. Gue akui, gue penakut abis dulu. Dan akhirnya dari perkenalan itu gue dikenalin sama anak si tante yang ternyata juga bakalan skul di Sunway College situ, namanya Ray. Sejak itu kalo kemana-mana gue pasti ngontak dia soalnya dia temen pertama gue di Malaysia. Gue juga ngenalin Ray ke Christina, Yessy, dan Irene. Dan ternyata, dia satu agent sama Yumi.


Ray
Beberapa hari setelah kita masuk skolah, gue dapet kenalan baru lagi, Clarissa dan Arryna.


Clarissa
Arryna
Wah saat itu gue langsung berasa “terasingkan” loh soalnya smua temen-temen gue roommate nya orang Indo dan gue doank yang roommate nya orang Malay. Tapi gapapa, gue bisa improve Inggris gue yang masih ancurrrrr ga ketulungan. Ngomong juga masih terpatah-patah  dan suara yang super pelan karena takut salah. Gini contohnya:

”Err.. Chu Syen, is that… your… clothes.. in the.. machine? I want to… use it.”
”What?”
“Err… the clothes.. in the machine?”
“Huh?”
“Err… Okay, I’ll show you..”

Akhirnya gue bawa dia ke mesin cuci trus gue tunjukkin baju yang ada di dalemnya apakah itu punya dia ato bukan. Dan ternyata itu bukan baju-baju dia. Capek deh! Dan gue baru inget kalo inggrisnya mesin cuci tu washing machine. Ya jelas aja dia kagak ngarti mesin yang gue maksud tu mesin apaan berhubung suara gue juga pelan banget.
Chu Syen

Oke back to the story! Nah waktu itu entah dari mana, tiap kali pergi ke Giant ato Carrefour yang pasti gue beli adalah kismis. Itu kismis cuma gue cemilin gitu aja loh tanpa pake roti dan laen-laen. Trus nggak tau gimana, akhirnya smua temen-temen gue pada ikutan beli kismis! Dan lama-lama kita menyebut diri kita Raisin Family. Keluarga Kismis! HAHAHAHA! Geblek abis loh kalo dibayangin! Tampang cupu pada kayak kismis item-item begitu! Gak item-item juga sih, paling gue doank yang paling item kalo dibandingin sama smuanya. LOL!

Seiring berjalannya waktu, anggota Raisin Family banyak yang pergi. Christina lanjut kuliah di NUS, Singapore; Yumi lanjut ke Aussie, gue lupa nama university nya; dan Ray lanjut ke SFU di Canada. Sedih banget rasanya bagian kita udah nggak lengkap lagi, tapi it’s a fate! We can only accept it, not questioning it why or try to run away from it.

Akhirnya anggota-anggota yang tersisa pada masuk Monash University termasuk gue. Kita masih sering maen, jalan-jalan, dan ngobrol bareng sampe akhirnya gue “nyemplung” di MCS (Monash Catholic Society). Gue ngrasa kalo gue nemu keluarga baru di situ. Ada Ce Lidiana, Felicia, Donna, Lia, Yuli, Annita, Amek, Kris, Marsel, dan masih banyak lagi.


Kris

Yuli

Donna

Annita

Amek

Lia

Felicia

Marsel

Lidiana
Dari SCSF (Sunway Catholic Student Fellowship), gue kenal Vianney, Andrew, Evelyn, Liona, Ella, Henry, Bram, dll. Gue seneng banget bisa kenal sama mereka and thanks to Liona yang udah membawa gue untuk lebih mengenal mereka =) And again, fate makes us to be separated. Mereka yang udah lulus dan graduate akhirnya meninggalkan Malaysia kecuali Lia, Kris, dan Marsel karena mereka dapet kerjaan di sini. Tapi akhirnya Lia juga meninggalkan Malaysia dan dapet kerja di Singapore.
Vianney

Evelyn

Ella

Henry

Bram

Andrew

Liona
People come and go. Banyak anak-anak baru yang masuk club menggantikan mereka yang udah nggak di sini lagi. Jujur, gue ngerasa kehilangan banget waktu itu, gue kangen semua canda tawa dan kegokilan mereka selama di sini. But I won't be dismayed on goodbyes because a farewell is necessary before you can meet again. And meeting again, after moments or lifetime is certain for those who are friends.

Dan skarang, gue dapet temen-temen baru lagi yang nggak kalah gilanya. Ada David dan Sylfester yang terkenal dengan perkataan,”Gila gila gila!” nya, “Bah bah!”, dan “Gue kayak dibacotin loh!” ato “Gue kayak ditipu loh!”. Hadehhh… Ni orang-orang dapet kalimat-kalimat itu dari mana sih =.=”

David
Sylfester
Sebenernya si “kembar-tak-serupa-dan-tak-sama” ini kelucuannya beda walopun menggunakan perkataan yang sama. Si David tu lucunya dari mukanya yang bisa bikin orang ketawa kalo ngeliatin dia waktu lagi ngomong soalnya kalo lagi ngomong biasa aja tu mukanya bisa sampe merah banget dan radak emotionless, sedangkan Sylfester tu lucu di bagian verbal. Contohnya aja nih ya, gue pernah bilang ke Lia sangking udah kesel dan gemes sama dia,”Udah ke laut aja lah lu!” Trus dia pura-pura mewek nangis gitu, eh tiba-tiba si Syl bilang gini ke Lia,”Eh kalo ke laut, gue nitip kelapa yah!” Jiahhhh!!!! Capek loh gue ngedengernya =.=” Dia juga ngomong itu tanpa ada intention apapun, asal nyeplos aja padahal. Hadehhhh…. Polos banget sih tu orang =.=” Akhirnya kita ngakak ga brenti-brenti gara-gara omongan dia itu. Syl, kayaknya lu abis lulus dari Monash bisa daftar jadi pelawak aja deh! LOL!

Trus ada Ivan yang ternyata adek kelas gue waktu SD! Yo oloh… Ketemu di sini juga >.<
Ivan
Dia terkenal dengan perkataan,”Hello!” nya. Buat kalian yang nggak kenal Ivan mungkin bakalan ngerasa kalo perkataan itu biasa aja, tapi asli lucu abis kalo dia yang ngomong terutama kalo pas lagi ngomong trus dia nggak dianggep gitu. HAHAHAHAHA! Kacaoooo..!! Trus ada Lia (bukan Lia yang kerja di Singapore yah, yang ini Angela Nathalia, nih fotonya di bawah ini =) )

Lia
Si “anak kecil” yang mature yang kalo lagi jalan pake sandal jepit birunya tu beuuhhhh…… udah paling heboh banget dah! Pokoknya kalo lagi nunggu dia yah trus denger langkah kakinya teplak teplok teplak teplok gitu, pasti udah pada langsung bilang,”Itu pasti Lia!” ato “Eh si Lia udah dateng!” Tapi belakangan udah mulai berkurang kok suara kakinya, udah lebih behave dia =D

Dan yang terakhir Nadya =D
Nadya
Temen baru gue si fotogenik yang ternyata berbadan gede tapi takut binatang dan hantu, gampang banget dipengaruhi, juga gila dan udah terkontaminasi bahasa “Gila gila gila” nya David n Syl. Haduhh.. Temen-temen gue emang ga ada yang “bener” deh. But I do love them! =)

Monday, June 6, 2011

I’m not OK, but I will be FINE...

“I’m not OK, but I will be FINE.”

Gimana perasaan kalian waktu membaca kalimat itu? Dan gimana ekspresi kalian setelah membaca kalimat tersebut?

Jujur, kalo gue abis baca kalimat itu, perasaan gue jadi lebih tenang. Dari yang tadinya emosi memuncak dan hati gundah gulana langsung berubah jadi perasaan tenang, santai, dan ekspresi gue jadi lebih “tersenyum”, bahkan scara ga sadar bibir gue ikut tersenyum =)

Well, thanks to Angela Nathalia, my new best friend =) , yang punya gambar bertuliskan kalimat itu dan udah bikin perasaan gue jadi lebih tenang =)

Gue baru aja ketimpa sial bulan lalu di hari ulang taun adek gue yang cowok, Luke, 16 Mei. Gue nggak cerita masalah gue ke banyak orang karena gue ga suka ‘ngember’ dan kesannya kayak butuh dikasihani. Gue paling benci itu. Sebenernya gue ga mau cerita ke siapa-siapa karena ya balik lagi ntar kesannya kayak minta dikasihani ato nanti malah orang laen ngrasa kasian sama gue. Tapi mau gimanapun, gue butuh cerita ke seseorang buat meringankan beban pikiran gue. Dan tujuan gue cerita ini di sini, sekali lagi bukan karena gue minta dikasihani, dan plis banget buat pembaca yang udah baca ini juga jangan terlalu mengasihani gue. Gue cuma mau share cerita ini aja supaya kalian jangan sampe jatoh ke lubang yang sama ama gue =) So here the story is…

PS: Oya, sebelomnya map kalo bahasa gue berantakan, gue nulis ini dengan pikiran yang masih kacau jadi mohon dimaklumi >.<

Hari itu dari siang gue udah ngendon di rumah temen gue, Sylfester, buat kerja tugas. Sebenernya assignments gue udah slese semua, tinggal 1 presentasi buat hari Rabu. Siang itu sekitar jam 2.15pm, gue ngecek email sampe gue berhenti di email dari Maybank Group (salah satu bank di Malaysia) berjudul Suspension Notice yang isinya begini:

 
Dear Valued Customer, 
Your account have been flagged by our security experts. You are therefore required to verify your details to avoid service suspension. 
You will be required to verify your security image, security questions and answers.
CLICK HERE to continue
Important Notice:Ensure you Request a TAC. Transaction Authorisation Code (TAC) is required to complete this update. Failure to provide a TAC will lead to account suspension.
Customer ServiceMaybank2u.com



Biasanya gue ga pernah nanggepin email begituan karena gue tau itu semua palsu. Tapi entah kenapa, waktu itu pikiran gue kayak teralihkan, jadi gue mikir sapa tau itu beneran dari bank dan gue emang suka pake alamat email itu buat urusan apapun (bodohnya gue, padahal udah bikin alamat email laen buat urusan yang lebih penting =.=”). Ditambah lagi, isinya tentang upgrading security system yang makin memanipulasi otak gue yang lagi penuh dengan pikiran presentasi jadi ga berpikir panjang lagi dan langsung meng-klik link CLICK HERE itu.

Setelah meng-klik link tersebut, yang keluar adalah website Maybank2u yang biasanya gue pake buat urusan ngecek savings account dan transaction history. Gue diminta untuk milih 3 pertanyaan yang dipake buat security question beserta ngisi jawabannya, dan di paling bawah ada link yang minta TAC number (semacem nomer PIN yang berlaku cuma 1 kali pake) yang mana nomer TAC tersebut akan dikirim melalui SMS. Dengan pintarnya, gue me-request TAC number tersebut dan gue masukin ke text box yang kosong. Akhirnya slese udah urusan “meng-upgrade security system” dan gue mulai melanjutkan bikin presentasi lagi. Nggak berapa lama kemudian, gue dapet SMS lagi dari nomer 66628 yang isinya:

RM0.00 M2U: 3rd Party Funds Transfer – RM5,000.00 successful on 16 May 2011 14:22:28. If you did NOT perform this transaction, pls call 03-58914744. TQ

Pas gue ngebaca SMS itu, dengan begonya gue mikir, ”Wah ada orang yang ngirim duit ke tempat gue nih. Sapa yah..? RM5,000 lagi, banyak juga.” Dan itu berlalu gitu aja, nggak gue pikirin lagi, nggak gue cek lagi savings account gue.

Akhirnya sampe tanggal 18 Mei, hari itu gue mau tidur malem skitar jam 3 pagi. Gue punya kebiasaan suka baca-baca SMS di inbox sebelom tidur dan akhirnya gue berhenti di SMS yang gue dapet tanggal 16 itu. Gue baca-baca.. Gue pikir-pikir.. Gue liat-liat lagi, ternyata itu GUE YANG NGIRIM DUIT KE ORANG WOY! Gue langsung panik, nyalain laptop, ngecek account gue, dan bener aja, DUIT GUE AMBLAS RM5,000!!! KAMPRET!!!

Gue langsung nelpon nomer yang tertera di SMS itu dan bilang kalo gue nggak perform any transaction on that day! Dan orang customer service cuma bisa bilang kalo gue kena tipu. Gue langsung lemes… Gak bisa mikir apa-apa lagi.. Kenapa sebegitu bodohnya gue sampe baru nyadarin kalo duit gue amblas segitu banyaknya. Kalo mau diitung itu sekitar Rp 15jt (anggep aja RM1 = Rp3.000,-). Gue nanya orang customer service apa yang mesti gue lakuin buat memproses ini dan dia bilang kalo gue mesti bikin police report dan report itu nanti bisa diserahkan ke bank buat ditindaklanjuti. Gue bener-bener di antara sadar ga sadar, bener-bener kayak orang linglung, mau nangis sampe ga bisa. Berhubung malem itu gue ga tau mesti ngomong ke sapa, scara rumet gue udah tidur, jadi gue cuma bisa diem sendiri dan nunggu besok buat ngomong sama rumet gue apa yang bisa gue lakuin buat mengatasi ini.

Pagi hari itu (Rabu) gue cerita sama Crisabel, roommate gue, tentang apa yang gue alami dan akhirnya kita pergi ke kantor polisi pagi itu. Sebenernya gue ga enak sama dia karena gue tau kalo dia ada tugas yang mesti dikerjain hari itu, tapi mau gimana lagi? Gue mesti ngurus itu secepetnya dan ditambah lagi karena dia Malaysian jadi gue pikir at least dia tau gimana hukumnya di sini (semisal polisi sini ada yang ‘ga bener’). Gue pergi ke kantor polisi terdekat di deketnya Sunway Pyramid buat bikin laporan. Yah gue cerita semuanya dengan otak yang masih blank. Gue ngerasa cerita gue kayak loncat-loncat karena gue ga mampu nyusun kalimat-kalimat gue. Pokoknya yang ada di pikiran gue, gue sebut. Setelah laporannya jadi, gue diminta untuk memproses kasusnya lebih lanjut ke kantor polisi di USJ karena kapten yang biasa nanganin masalah ini kantornya di sana. So, gue sama Crisabel pergi ke sana ngurus lagi. FYI, hari itu gue ada presentasi di kelas tutorial at 2pm dan paginya jam 10-12 gue ada lecture yang penting banget karena menyangkut tentang presentasi gue siangnya, tapi mau ga mau mesti gue relain karena urusan ini. Gue ngurus perkara ini dari pagi jam 9an sampe jam 12 baru kelar, jam 1 janjian ketemu sama groupmates buat presentasi gue dan jam 2 gue presentasi.

Akhirnya, stelah urusan itu slese, kita pergi makan siang bareng Lia. Gue akhirnya cerita sama dia tentang kejadian ini. Dia speechless, gue juga speechless. Capek luar dalem ditambah presentasi yang bikin pikiran gue makin kacau karena jadinya gue ngerasa ga siap sama presentasi tersebut. Dan gue ga bisa ngeluarin emosi gue saat itu, jadi buat pelampiasan skaligus pengalihan pikiran gue menyibukkan diri sama persiapan presentasi. Tapi tetep aja gue ga bisa fokus-fokus banget, tetep aja pikiran gue ke-distract. Akhirnya waktu presentasi tiba, dan mau ga mau gue harus maksa diri gue buat fokus. Untungnya, tutorial sebelom gue entah kenapa slesenya telat. Seharusnya udah slese dari jam 2, tapi mreka baru kluar jam 2.15. Well, untung buat gue karena selama waktu 15 menit itu akhirnya gue bisa ngatur emosi dan mindset gue buat fokus. Presentasinya berjalan cukup lancar walopun di tengah-tengah presentasi gue sempet kehilangan kata-kata, dan gue sadar sesadar-sadarnya kalo kalimat gue berantakan. Tapi ya udahlah yang penting presentasi gue udah slese.

Sepulang dari kampus, gue pergi ke Maybank buat ngurus ini itu ditemenin sama Crisabel lagi. Di san ague ngisi form complaint dan ditunjukkin transaksi yang terjadi waktu penipuan itu. Ternyata, stelah transaksi RM5,000 itu, di menit-menit berikutnya ada 5 transaksi laen yang masing-masing sebesar RM100. Jadi, in total gue kehilangan duit RM5,500! Cantik skali! *sigh*
Orang bank cuma bisa bilang kalo kasus ini udah banyak terjadi. Nggak lama sebelom ini ada student orang Nigeria juga kehilangan duit lebih gede dari gue jumlahnya. Gue masih untung tabungan gue ga sampe dikuras habis. Tapi tetep ajaaa………. Duit gue juga ilang, cuy! Dan menurut orang itu, duit orang-orang yang pernah kena penipuan ini GA BALIK! Ohmigot….! Dan lagi, sisi positifnya juga duit gue ga dikuras lagi padahal gue nyadarnya 2 hari setelahnya. Hadeehhhh……

Abis gue ngisi form itu, orang bank bilang kalo gue mesti nunggu 1-2 minggu buat processing masalah ini sama secret service nya, including nge-track ke mana perginya uang itu. Gue cuma bisa pasrah…
Sepulang dari bank, gue pulang ke rumah dan nunjukkin Crisabel email yang gue dapet. Pas gue nyoba klik link CLICK HERE itu, yang keluar adalah notification kalo link itu udah ketauan sebagai PHISHING WEBSITE! Kuprettt!! Gak lama stelah itu, gue ditelpon sama secret service dari Maybank dan diminta buat cerita ulang lagi. Makjang… Gue bener-bener capek lahir batin =.=”
Sehari itu kalo diitung-itung gue udah cerita ke 6 orang: Crisabel, Lia, 2 orang di kantor polisi, orang bank, dan secret service. Gue belom cerita ke bonyok karena gue masih mau coba dulu buat ngatasi sendiri. Oh orang secret service juga minta di forward-in email yang gue dapet tapi GAK BISA! Gak tau knapa pokoknya tulisannya ga bisa dikirim.

Besoknya gue nelpon kenalan gue di Indo, Bu Henny, yang dikasi anugerah sama Tuhan buat “ngeliat”. Beliau bilang kalo duitnya ga bisa balik karena udah dibawa lari. Arrggghhhhh!!!!! Beliau juga bilang sebaiknya telpon ortu secepetnya dan jangan lupa minta maaf terlebih dulu. Masih berusaha cari cara lagi, gue ngontak kenalan gue seorang pengacara di sini, Ching Wei, buat nanya masalah ini. Dan hasilnya sama aja, duitnya ga bisa balik. Bagusss!!! *sigh* Akhirnya gue telpon bokap besoknya (hari Jumat), sesuai dengan saran Lia buat cari waktu yang tepat (weekend) karena scara psikologis pikirannya akan lebih tenang dibanding hari-hari laen. Dia juga nyariin gue link yang isinya gimana caranya mengakui kesalahan yang bener ke ortu. Thank you to the max, Li! Aku terharu… >.<

Waktu gue telpon bokap cerita masalah ini, hebatnya bokap gue NGGAK MARAH! Dia cuma nanya “Kok bisa begitu?”, “Jadi duitmu sekarang masi cukup nggak? Perlu dikirimin lagi?”, “Untung nggak dikuras habis loh padahal kamu nyadarnya 2 hari setelahnya”. Hiks.. Hiks… Gue terharu banget T.T I lop yu pul, Pa! >.< Tapi gue yakin kalo dia pasti ada rasa kecewa juga. Duit Rp 15jt tu nggak dikit cuy!
Dan sekarang, gue masih nyoba cari cara buat nyari/ngembaliin duit itu ke bokap. Gue bakalan dibantu Ching Wei buat ngurus masalah ini setelah exam gue kelar. We’ll see what we can do…
Jadi, buat para pembaca, kalo mau tau email yang kalian dapet itu fraud ato bukan, coba kalian klik reply button. Setelah itu liat di bagian recipient nya apakah itu bener-bener dari sender yang asli ato bukan. Di kasus gue ini, recipient nya ternyata bukan dari Maybank tapi email seseorang yaitu txhrt3@aol.com.

So guys, please ati-ati sama yang namanya transaksi online dan sejenisnya. Pokoknya kalo dapet email apapun yang ada nama bank, di cek dulu nama recipient nya. Dan kalo bisa, kalian minta dari bank nya untuk ngirim hal-hal yang berhubungan dengan banking lewat surat, ini lebih aman.

That’s all dan semoga cerita dan info ini berguna buat kalian =)

~GBU always~

Monday, May 30, 2011

A Prayer

Jujur aja selama ini gue paling males kalo doa pake buku panduan doa kayak Puji Syukur ato doa Novena. Buat gue, doa yang ngikutin buku panduan itu bukan keluar dari hati dan kurang "bermakna" karena doa itu yang bikin adalah orang laen. Intinya gue lebih suka doa sendiri, keluar dari mulut dan hati sendiri. Tapi waktu baca sebuah novel (gue lupa novel apa), gue menemukan suatu doa yang bener-bener menyentuh banget. Well, mungkin karena sesuai sama isi hati gue kali ya jadi gue merasa doa itu bener-bener bagus dan sejak itu cuma doa ini yang jadi patokan buat gue. Here it is...


Tuhanku...
Bicaralah padaku bila aku kesepian
Bisikkanlah dukunganMu bila aku dirundung kecemasan
Dengarkanlah suaraku bila aku jatuh
Sudilah menjadi bagiku penghiburan dalam perjalanan
Tempat bernaung di waktu panas
Tempat berteduh di kala hujan
Tongkat penuntun dalam kelelahan
Dan penolong dalam bahaya
Semoga aku berhadil mencapai tujuanku
Sekarang, dan juga nanti pada akhir hidupku

Well, inilah doanya dan semoga doa ini juga berguna buat para pembaca =)

Tuesday, May 17, 2011

Sudden plan is always AWESOME!

Seminggu lebih kemaren ini gue ngerjain tugas dan NGINEP di tempat temen gue karena kita ngambil subject yang sama jadi paling ngga kita bisa tuker ide. Sebenernya nggak pure nginep tempat dia sih, gue ada nginep di tempat Lia juga, tapi intinya gw seminggu itu nggak tidur di rumah gue sendiri. Kenapa bisa sampe nginep sana? Ceritanya begini…

Tanggal 25-30 April gue libur mid semester dan ritualnya walopun namanya libur, tetep aja kita NGGAK libur soalnya selalu aja ada assignments yang mesti dikumpulin setelah libur selesai. Jadi dengan kata laen, mid sem break itu artinya hari-hari tanpa kelas tapi assignments tetep ada. Bahhh….

Nah due date assignments gue tu 2 minggu setelah mid break, gue udah tau dan sadar akan itu tapi entah kenapa di otak gue tu gue masih punya waktu cukup lama banget. Jadi, dengan pedenya gue sengaja ga ngecek tanggal-tanggal assignments gue kapan mesti dikumpul. Yang di otak gue juga, setelah libur gue bakalan ada waktu 1 minggu cukup nyante trus 2 minggu kemudian baru assignments dikumpul. Nah kalo orang waras ngitung, itu kagak 2 minggu lagi, tapi 3 MINGGU!

Akhirnya liburan mid sem selesai, dan masih dengan perasaan malas, gue ngecek tanggal-tanggal due assignments gue. Waktu itu gue mulai ngecek kalo ngga salah skitar tanggal 2 ato 3 Mei.

Assignment pertama tanggal 13 Mei. Dalem ati, oh good.. Masi ada waktu, nyante…

Assignment kedua tanggal 11 Mei. Shoot!

Assignment ketiga tanggal 9 Mei. Fak! =.=”

Gue cuma punya waktu 6 sampe 7 hari buat ngerjain assignment yang due date nya paling cepet! Gue langsung obrak-abrik meja belajar gue, nelpon temen gue sana sini nanya gimana ngerjainnya, nelpon semua groupmate gue tiap assignment buat minta penjelasan tugas, dan akhirnya kerja bareng temen gue di LV (Lagoon View) yang end up dengan gue nginep sana berhari-hari dan tidur yang kurang dari 5 jam.


Beginilah gambar orang-orang stress yang lagi kerja assignments…

Orang-orang di foto ini adalah Lia sama gue.





Akhirnya, setelah tanggal 13 berlalu gue langsung menarik napas kelegaan. Gue merayakannya dengan nonton film sampe subuh dan besoknya gue dimintain tolong sama temen gue buat nganter dia ke airport.


14 Mei 2011

Pagi itu jam 9.30 gue nganter temen gue, Kris, ke airport bareng sama Sylfester dan Nadya karena gue ga tau jalan pulang dari airport ke rumah. Jadi mending gue ngajak orang dan semisal kita sampe nyasar, jadi ga nyasar sendirian. Hahahaha! Tapi in the end, kita nyasar juga pulangnya dengan bensin yang tinggal dikit. Mantappp!

Mobil yang kita pake waktu itu mobil sewaan dan semestinya hari itu dibalikin jam 12.30pm. Tapi di tengah perjalanan, kita ngobrol-ngobrol tentang jalan-jalan ke tempat-tempat wisata, dan tercetus lah ide buat extend sewa mobilnya dan kita pake buat jalan-jalan. Akhirnya diputuskan kita pergi ke Genting. Bah, gue masih ga percaya aja beneran mau ke Genting apa nggak dan kita juga masih bingung karena ga ada yang tau jalan. Jadi waktu itu kita pulang rumah masing-masing dulu buat bersih-bersih trus nanti gue jemput mereka lagi buat ngomongin mau pergi ke mana. Nah pas gue jemput mereka, Nadya, Sylfester sama David udah masing-masing bawa jaket gitu! Langsung aja gue tanya emang mau ke mana? Mereka langsung bilang dengan merdunya,”Genting!”

Dalem ati gue,”Anjrit, bagus bener, gue ga bawa apa-apa cuma baju kemeja doank trus perginya ke Genting tempat adem.”

Gue: “Bukannya tadi si Syl mau ke Pyramid dulu?”
Syl: “Udah beres tadi.”

FYI, pas gue balik rumah itu jam 2an dan pada janji 30menit lagi uda pada siap semua. Cuma berhubung baju gue pada abis gara-gara ga nyuci baju selama 1 minggu kemaren, gue nyuci baju dulu, jadi gue baru selesai 1 jam kemudian.

Gue: “Hah? Trus bukannya tadi masi mau ngomongin pergi mana? Emangnya kalo ke Genting tau jalan?”
Nadya: “Emang mau ke mana lagi slain Genting? Ada ide ga?”
Syl: “Gapapa Genting aja, kan ada GPS.”
Gue: “Oh… Ya udah…”
Semua yang udah di dalem mobil: “……..”
Gue: “Serius ini jadinya ke Genting?”
Nadya: “Iya!”
Gue: “Okey then… Gila ini sudden plan paling sudden yang pernah gue jalanin.”
Semua: “Iya, kita juga kok. HAHAHAHAHA!”

Temen-temen gue emang kentir (baca: edan) semua =.=”

Akhirnya kita ke pom bensin dulu soalnya tadi cuma ngisi dikit. Gue bilang sama Syl buat ngisi RM20-30 aja, eh pas lagi ngisi tiba-tiba ga bisa jalan lagi pompanya. Pas diliat ternyata udah full tank se full-full nya yang hampir meluber itu. Gilak! =.=” Pas gue tanya Syl tadi ngisi berapa, dia bilang RM40.
GILAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!! YA PANTES AJA SAMPE MELUBERRRR!!!!!
Bener-bener parah, maklum lah anak-anak ilang yang nekat ya jadi begini ini.
Dan akhirnya setelah melalui sekian banyak rintangan, kita pergi ke Genting!
Genting, here we come! XD


Di sana kita foto-foto banyak banget. Tempat pertama adalah memorial house of Lim Goh Tong, penemu Genting Highlands.


Dilanjutkan ke Genting nya yang di bagian atas. Di sana kita maen-maen di "Ripley’s believe it or not".









Waktu menunjukkan pukul 9 malam dan kegiatan di Genting kita tutup dengan makan malam. Abis itu kita menyusun rencana buat pergi ke tempat laen lagi karena menurut kita itu masih terlalu sore buat balik rumah plus rugi karena udah nyewa mobil buat seharian. Dan akhirnya diputuskan buat pergi ke Lookout Point di Little Genting.




Waktu menunjukkan pukul 12 midnight dan kita masih merasa RUGI kalo balik saat itu juga. Jadi akhirnya kita lanjut pergi ke Putrajaya yang terkenal dengan jembatannya.





Dan akhirnya waktu udah menunjukkan pukul 2.30 pagi dan kita memutuskan untuk pulang karena mau ke gereja pagi. Haha.. anak-anak gila akhirnya pada tau diri.

Setelah gue pikir-pikir lagi, ini bener-bener sudden abis!
Cuma berbekal GPS, kamera SLR punya Sylfester, dan nekat plus duit tentunya, kita mengunjungi 3 tempat dalam waktu kurang dari 1 hari.

Yak dan pada akhirnya kita semua semaput setelah nekat mengelilingi Malaysia dalam waktu sehari sperti yang ditunjukkan foto di bawah ini:







Well, it was not bad at all though.. We enjoyed it to the max and now are waiting for another sudden plan. LOL!
SUDDEN PLAN IS ALWAYS AWESOME, yeahhhhh!!!!!!!!!!!!!!