Sunday, August 26, 2012

Just a Small Thought

Semua orang pasti pernah denger kata 'attachment' atau ketergantungan. Betul? Ya mungkin yang belum pernah denger kata ini adalah balita or mereka yang masih di bawah remaja. Seiring bertambahnya usia, tanpa disadari kita sudah attach sama something. Entah itu mainan, barang kesayangan, bantal guling yang bau iler sejak kecil, ortu, teman, HP, laptop dan sebagainya sampai mungkin debu juga (Oke gue lebay, gak mungkin ada orang tergantung sama debu).

Attachment.
Satu kata yang mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dihapuskan.
Sesuatu yang dapat menggerogoti jiwa dan raga kita seperti kanker, tau-tau udah ada dan tumbuh begitu saja tanpa disadari sampai akhirnya ajal datang menjemput.

Well, ini terdengar lebay tapi menurut gue there's a linkage between attachment and cancer. Nggak cuma kanker, penyakit-penyakit lainnya juga.
Coba bayangin, misalnya kita udah tergantung sama orang yang kita sayang, pacar or sahabat, dimana frekuensi ketemu dengan orang tersebut sangatlah sering dan tiba-tiba kita harus kehilangan orang tersebut. Sakit ngga?
Sama seperti kita yang misalnya tiap hari makan nasi putih, harus ada nasi putih di setiap jadwal makan. Sekalinya ke luar negeri, sebut aja Eropa, yang makanan utamanya kebanyakan roti gandum. Memang, kita masih bisa makan tapi pasti rasanya ada yang ngga afdol. Terus sampai akhirnya berusaha nyari nasi putih dan ngga ketemu-ketemu, akhirnya apa? Terpaksa bertahan dengan roti itu. Ujung-ujungnya, yang ngga tahan bakal bisa sakit maag. Sakit lagi kan? Yea, it's because of attachment..

Jadi kesimpulannya apa? Kita boleh attach to something tapi kita juga harus bisa be flexible supaya kita nggak terlalu 'sakit' saat kehilangan 'something' itu..

I'm not saying that it is easy, it is super duper extremely damn difficult because we need to control our desires on something that we need or like or love. But with at least an effort to control our mind, I'm sure we will be able to drive ourselves to wherever we want. Everything is all about your mindset.
Do not let yourself to be controlled by your mindset, but YOU are the ones who have to take control of your own mind and body!

Sunday, April 22, 2012

This Is Arts =)

Hari ini gue nemenin temen gue spa, di sana banyak majalah yang disediain buat para pelanggan untuk baca-baca selagi menunggu. Gue nemuin dua majalah (sayang gue ga inget apa nama majalahnya) berisi tentang arts. Dari salah satunya, gue menemukan 4 buah puisi yang "menggelitik" gue. Here they are...


At times I feel like I locked myself in a curse,
From which I cannot break free from.
Is misery and discontent bound to shadow me,
To the point that my heart can't speak the words unspoken.
Not because it has been oppressed,
Not because it has been saddened,
But because it has forgotten what it's like to live.


You say I'm desensitised,
You look at me like I'm compromised,
You say my words have gone astray,
As if you've never partied under the devil's gaze;
You say I walk in delusion and shame,
So what if I break the rules of you righteous game?
For everyday I fight for freedom and truth,
And frankly my dear, that makes me better than you.


Who am I, but a reflection of your desires?
Who am I, but a vessel of your insecurities?
Who am I, but a shell for your lost soul?
Who am I?
Have you tried looking in your eyes?


Joy is watered by tears...
Sunshine is watered by rain...
Love finds a path amidst a field of pain.
Life only lives in between these breaths of death,
Till every fragile moment is forgotten, forgiven
And sin is laid to rest...


Gue ga bisa menjelaskan apa yang di pikiran gue setelah baca semua itu, tapi yang jelas semuanya meaningful buat gue.
Well, feel free to give any comments or speak out your thoughts after reading these =)

Monday, March 26, 2012

Lent Season


Woww!! Ternyata udah berbulan-bulan gue ga posting lagi. Yah selain karena males, lagi ga mood, banyak tugas juga sih. This semester is really freakin’ me out =.=” Ini semester terakhir gue yang pada awalnya gue berharap menjadi semester yang paling enak buat gue, tapi sayang.. kenyataan berkata lain. Tega kau >.<

Gue mau menumpahkan uneg-uneg gue dulu sebelom gue masuk ke cerita gue. Yah semester ini adalah semester terakhir gue di Monash University Malaysia, DAN GUE HARAP GUE CEPET LULUS DAN ANGKAT KAKI DARI SINI. Well, bukannya gue benci sama tempat-tempatnya tapi udah hampir 5 taon gue ada di Malaysia, udah bikin gue sangat amat bosan. I need new environment >.<

Semester ini gue ambil 3 subjects, bisa dibilang LEBIH enteng daripada semester biasanya yang harus ambil 4 subjects. Tapi ternyata diantara 3 subjects tersebut, 2 diantaranya killer. OHMAIGATHELPMEPLEASE… Dari sejak awal semester, gue emang udah berjanji sama diri gue sendiri bakal lebih rajin semester ini, tapi gue ga menyangka bakal sampai begini >.<

3 subjects yang gue ambil adalah Strategic Management (SM), Marketing Planning and Implementation (MPI), dan Retail Management Principle. SM dan MPI adalah subjects taon ketiga sedangkan Retail subject taon pertama. Memang, Retail nggak begitu susah, tapi tiap minggu waktu tutor kita selalu ada quiz yang berbobot masing-masing 2% dari final mark. Kecil memang porsinya tapi worth 20% dari final mark kalo ditotal untuk semua quiz, dan untuk ngedapetin 20% itu gue harus melewati 10 kali quiz. OMG.. Jadi, kalo nilainya jelek ya sama aja bakalan pengaruh ke final mark.

Subject berikutnya SM. Sebelomnya gue udah denger dari beberapa temen gue kalo subject ini susah tapi gue ga ada pilihan lagi, gue harus ambil subject ini buat menuhin credit point gue. Dan ternyata… subject ini mengharuskan kita presentasi setiap minggu selama 7 kali dan setiap presentasi itu bobotnya 5%. Jadi kalo ditotal bobotnya 35% dari final mark, another torture… >.< Dan di presentasi itu kita harus menganalisis sebuah company sedetil-detilnya untuk menjawab pertanyaan yang dikasi setiap tutor, dan sangat kebetulan sekali company yang kelompok gue ambil sangat susah untuk dianalisa dan kita GA BOLEH ganti company. Tuhan tolong saya… >.< Gurunya udah bilang sih kalo company ini emang susah dianalisa tapi waktu bikin essay nya nanti bakal lebih gampang. I hope it is really true… Yah bersusah-susah dulu baru bersenang-senang kemudian. Oh dan satu lagi, pertanyaan yang dikasi untuk presentasi ada 3 biji dan kita diharuskan untuk menjawab semuanya tapi nanti waktu presentasi cuma 1 pertanyaan yang akan disuru jawab tergantung gurunya dan kita NGGAK TAU yang mana, random question =.=” Double OMG…

Subject terakhir MPI. Subject ini ga gitu susah tapi kita harus taroh FULL EFFORT buat bikinnya. Kita diminta untuk menangani 1 company, kebetulan company nya bergerak di bidang spa tubuh. Jadi di pelajaran ini, kita berperan sebagai marketing counselor. Kita diminta untuk member saran dan strategi untuk company ini agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Untungnya setiap tutor kita nggak disuruh presentasi aneh-aneh ato test setiap minggu, jadi gue agak relax dengan subject ini. Tapi tetep, beban di pundak gue sebagai group coordinator…

Jadi untuk sehari-hari, gue cuma punya waktu istirahat hari jumat malem dan sabtu, itupun hari sabtu malemnya gue sering kerja tugas lagi setelah pulang gereja, dan hari minggu gue udah mulai belajar buat quiz lagi dan research buat presentasi >.<
Oke sekian uneg-uneg gue, sekarang udah lebih lega, gue mau cerita tentang Lent Season (Masa PraPaskah) gue.

Sebagai orang Katolik, kita merayakan hari-hari keagamaan seperti Natal dan Paskah. Untuk masa PraPaskah, kita diwajibkan untuk pantang dan puasa selama 40 hari. Pantang itu kita diwajibkan untuk tidak melakukan atau memakan atau menggunakan sesuatu yang kita suka. Contohnya pantang makan daging kalau kita sering dan suka makan daging. Dan pantang gue kali ini adalah pantang emosi, pantang kesel, dan pantang marah. Bukan karena gue suka marah tapi gue susah untuk mengontrol emosi gue. Jadi gue pikir ini adalah waktu yang tepat untuk memulai pantang itu. And I have to admit that it is so damn hard, but it is worth to try. However, I will keep doing this abstinence though Lent season has passed, for the better me.

Gue cukup berhasil mengontrol emosi gue jadi nggak meledak-ledak kayak sebelom ini, terutama saat barang-barang gue dipake dengan seenak udel sama housemate gue. Tapi belom 40 hari pantang, 3 hari yang lalu akhirnya batal. Hari itu gue kecewa, kecewa dengan diri sendiri, kecewa dengan subjects yang gue ambil, kecewa dengan kelompok gue, kesel sama housemate gue yang bebel padahal udah gue bilang jangan pake barang-barang gue tapi masi tetep dipake lagi, dan tanggal 24 Maret kemarin adalah peringatan 9 tahunnya Ernest pergi dan gue tiba-tiba kangen dia. Semuanya campur aduk jadi satu dan akhirnya gue ga mampu ngontrol emosi gue lagi. Gue butuh 2 hari buat ngontrol diri gue lagi dan kemarin hari Minggu, I felt much better. Sebelom gue pantang ini, gue bakalan butuh berhari-hari buat balikin diri gue lagi, buat balik tenang lagi. Dan biasanya banyak yang kena semprot sama gue pas gue emosi, termasuk temen-temen deket gue (Lia dan Nadya) *maap yak >.<*

Oh dan satu lagi, makasih buat Tj yang udah nemenin gue ngobrol di Whatsapp kemaren lusa, at least gue lebih relax abis becanda sama dia =P Yah mungkin lo ngga tau kalo gue lagi bete sih *gue ga ngomong juga sama dia kalo lagi bete*, but it helped =)