Woww!! Ternyata udah berbulan-bulan gue ga posting lagi. Yah
selain karena males, lagi ga mood, banyak tugas juga sih. This semester is
really freakin’ me out =.=” Ini semester terakhir gue yang pada awalnya gue
berharap menjadi semester yang paling enak buat gue, tapi sayang.. kenyataan
berkata lain. Tega kau >.<
Gue mau menumpahkan uneg-uneg gue dulu sebelom gue masuk ke
cerita gue. Yah semester ini adalah semester terakhir gue di Monash University
Malaysia, DAN GUE HARAP GUE CEPET LULUS DAN ANGKAT KAKI DARI SINI. Well, bukannya
gue benci sama tempat-tempatnya tapi udah hampir 5 taon gue ada di Malaysia,
udah bikin gue sangat amat bosan. I need new environment >.<
Semester ini gue ambil 3 subjects, bisa dibilang LEBIH
enteng daripada semester biasanya yang harus ambil 4 subjects. Tapi ternyata
diantara 3 subjects tersebut, 2 diantaranya killer. OHMAIGATHELPMEPLEASE… Dari
sejak awal semester, gue emang udah berjanji sama diri gue sendiri bakal lebih
rajin semester ini, tapi gue ga menyangka bakal sampai begini >.<
3 subjects yang gue ambil adalah Strategic Management (SM),
Marketing Planning and Implementation (MPI), dan Retail Management Principle. SM
dan MPI adalah subjects taon ketiga sedangkan Retail subject taon pertama.
Memang, Retail nggak begitu susah, tapi tiap minggu waktu tutor kita selalu ada
quiz yang berbobot masing-masing 2% dari final mark. Kecil memang porsinya tapi
worth 20% dari final mark kalo ditotal untuk semua quiz, dan untuk ngedapetin 20% itu gue harus melewati 10 kali quiz. OMG.. Jadi, kalo nilainya
jelek ya sama aja bakalan pengaruh ke final mark.
Subject berikutnya SM. Sebelomnya gue udah denger dari beberapa
temen gue kalo subject ini susah tapi gue ga ada pilihan lagi, gue harus ambil
subject ini buat menuhin credit point gue. Dan ternyata… subject ini
mengharuskan kita presentasi setiap minggu selama 7 kali dan setiap presentasi
itu bobotnya 5%. Jadi kalo ditotal bobotnya 35% dari final mark, another
torture… >.< Dan di presentasi itu kita harus menganalisis sebuah company
sedetil-detilnya untuk menjawab pertanyaan yang dikasi setiap tutor, dan sangat
kebetulan sekali company yang kelompok gue ambil sangat susah untuk dianalisa
dan kita GA BOLEH ganti company. Tuhan tolong saya… >.< Gurunya udah
bilang sih kalo company ini emang susah dianalisa tapi waktu bikin essay nya
nanti bakal lebih gampang. I hope it is really true… Yah bersusah-susah dulu
baru bersenang-senang kemudian. Oh dan satu lagi, pertanyaan yang dikasi untuk
presentasi ada 3 biji dan kita diharuskan untuk menjawab semuanya tapi nanti
waktu presentasi cuma 1 pertanyaan yang akan disuru jawab tergantung gurunya dan
kita NGGAK TAU yang mana, random question =.=” Double OMG…
Subject terakhir MPI. Subject ini ga gitu susah tapi kita harus
taroh FULL EFFORT buat bikinnya. Kita diminta untuk menangani 1 company,
kebetulan company nya bergerak di bidang spa tubuh. Jadi di pelajaran ini, kita
berperan sebagai marketing counselor. Kita diminta untuk member saran dan
strategi untuk company ini agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Untungnya
setiap tutor kita nggak disuruh presentasi aneh-aneh ato test setiap minggu,
jadi gue agak relax dengan subject ini. Tapi tetep, beban di pundak gue sebagai
group coordinator…
Jadi untuk sehari-hari, gue cuma punya waktu istirahat hari
jumat malem dan sabtu, itupun hari sabtu malemnya gue sering kerja tugas lagi
setelah pulang gereja, dan hari minggu gue udah mulai belajar buat quiz lagi
dan research buat presentasi >.<
Oke sekian uneg-uneg gue, sekarang udah lebih lega, gue mau
cerita tentang Lent Season (Masa PraPaskah) gue.
Sebagai orang Katolik, kita merayakan hari-hari keagamaan
seperti Natal dan Paskah. Untuk masa PraPaskah, kita diwajibkan untuk pantang
dan puasa selama 40 hari. Pantang itu kita diwajibkan untuk tidak melakukan
atau memakan atau menggunakan sesuatu yang kita suka. Contohnya pantang makan
daging kalau kita sering dan suka makan daging. Dan pantang gue kali ini adalah
pantang emosi, pantang kesel, dan pantang marah. Bukan karena gue suka marah
tapi gue susah untuk mengontrol emosi gue. Jadi gue pikir ini adalah waktu yang
tepat untuk memulai pantang itu. And I have to admit that it is so damn hard,
but it is worth to try. However, I will keep doing this abstinence though Lent
season has passed, for the better me.
Gue cukup berhasil mengontrol emosi gue jadi nggak
meledak-ledak kayak sebelom ini, terutama saat barang-barang gue dipake dengan
seenak udel sama housemate gue. Tapi belom 40 hari pantang, 3 hari yang lalu
akhirnya batal. Hari itu gue kecewa, kecewa dengan diri sendiri, kecewa dengan
subjects yang gue ambil, kecewa dengan kelompok gue, kesel sama housemate gue
yang bebel padahal udah gue bilang jangan pake barang-barang gue tapi masi
tetep dipake lagi, dan tanggal 24 Maret kemarin adalah peringatan 9 tahunnya
Ernest pergi dan gue tiba-tiba kangen dia. Semuanya campur aduk jadi satu dan
akhirnya gue ga mampu ngontrol emosi gue lagi. Gue butuh 2 hari buat ngontrol
diri gue lagi dan kemarin hari Minggu, I felt much better. Sebelom gue pantang
ini, gue bakalan butuh berhari-hari buat balikin diri gue lagi, buat balik tenang
lagi. Dan biasanya banyak yang kena semprot sama gue pas gue emosi, termasuk
temen-temen deket gue (Lia dan Nadya) *maap yak >.<*
Oh dan satu lagi, makasih buat Tj yang udah nemenin gue
ngobrol di Whatsapp kemaren lusa, at least gue lebih relax abis becanda sama
dia =P Yah mungkin lo ngga tau kalo gue lagi bete sih *gue ga ngomong juga sama
dia kalo lagi bete*, but it helped =)
No comments:
Post a Comment