Semua orang pasti pernah denger kata 'attachment' atau ketergantungan. Betul? Ya mungkin yang belum pernah denger kata ini adalah balita or mereka yang masih di bawah remaja. Seiring bertambahnya usia, tanpa disadari kita sudah attach sama something. Entah itu mainan, barang kesayangan, bantal guling yang bau iler sejak kecil, ortu, teman, HP, laptop dan sebagainya sampai mungkin debu juga (Oke gue lebay, gak mungkin ada orang tergantung sama debu).
Attachment.
Satu kata yang mudah untuk diucapkan tetapi sulit untuk dihapuskan.
Sesuatu yang dapat menggerogoti jiwa dan raga kita seperti kanker, tau-tau udah ada dan tumbuh begitu saja tanpa disadari sampai akhirnya ajal datang menjemput.
Well, ini terdengar lebay tapi menurut gue there's a linkage between attachment and cancer. Nggak cuma kanker, penyakit-penyakit lainnya juga.
Coba bayangin, misalnya kita udah tergantung sama orang yang kita sayang, pacar or sahabat, dimana frekuensi ketemu dengan orang tersebut sangatlah sering dan tiba-tiba kita harus kehilangan orang tersebut. Sakit ngga?
Sama seperti kita yang misalnya tiap hari makan nasi putih, harus ada nasi putih di setiap jadwal makan. Sekalinya ke luar negeri, sebut aja Eropa, yang makanan utamanya kebanyakan roti gandum. Memang, kita masih bisa makan tapi pasti rasanya ada yang ngga afdol. Terus sampai akhirnya berusaha nyari nasi putih dan ngga ketemu-ketemu, akhirnya apa? Terpaksa bertahan dengan roti itu. Ujung-ujungnya, yang ngga tahan bakal bisa sakit maag. Sakit lagi kan? Yea, it's because of attachment..
Jadi kesimpulannya apa? Kita boleh attach to something tapi kita juga harus bisa be flexible supaya kita nggak terlalu 'sakit' saat kehilangan 'something' itu..
I'm not saying that it is easy, it is super duper extremely damn difficult because we need to control our desires on something that we need or like or love. But with at least an effort to control our mind, I'm sure we will be able to drive ourselves to wherever we want. Everything is all about your mindset.
Do not let yourself to be controlled by your mindset, but YOU are the ones who have to take control of your own mind and body!
I'm not weird. I'm limited edition!
Sunday, August 26, 2012
Sunday, April 22, 2012
This Is Arts =)
Hari ini gue nemenin temen gue spa, di sana banyak majalah yang disediain buat para pelanggan untuk baca-baca selagi menunggu. Gue nemuin dua majalah (sayang gue ga inget apa nama majalahnya) berisi tentang arts. Dari salah satunya, gue menemukan 4 buah puisi yang "menggelitik" gue. Here they are...
At times I feel like I locked myself in a curse,
From which I cannot break free from.
Is misery and discontent bound to shadow me,
To the point that my heart can't speak the words unspoken.
Not because it has been oppressed,
Not because it has been saddened,
But because it has forgotten what it's like to live.
You say I'm desensitised,
You look at me like I'm compromised,
You say my words have gone astray,
As if you've never partied under the devil's gaze;
You say I walk in delusion and shame,
So what if I break the rules of you righteous game?
For everyday I fight for freedom and truth,
And frankly my dear, that makes me better than you.
Who am I, but a reflection of your desires?
Who am I, but a vessel of your insecurities?
Who am I, but a shell for your lost soul?
Who am I?
Have you tried looking in your eyes?
Joy is watered by tears...
Sunshine is watered by rain...
Love finds a path amidst a field of pain.
Life only lives in between these breaths of death,
Till every fragile moment is forgotten, forgiven
And sin is laid to rest...
Gue ga bisa menjelaskan apa yang di pikiran gue setelah baca semua itu, tapi yang jelas semuanya meaningful buat gue.
Well, feel free to give any comments or speak out your thoughts after reading these =)
At times I feel like I locked myself in a curse,
From which I cannot break free from.
Is misery and discontent bound to shadow me,
To the point that my heart can't speak the words unspoken.
Not because it has been oppressed,
Not because it has been saddened,
But because it has forgotten what it's like to live.
You say I'm desensitised,
You look at me like I'm compromised,
You say my words have gone astray,
As if you've never partied under the devil's gaze;
You say I walk in delusion and shame,
So what if I break the rules of you righteous game?
For everyday I fight for freedom and truth,
And frankly my dear, that makes me better than you.
Who am I, but a reflection of your desires?
Who am I, but a vessel of your insecurities?
Who am I, but a shell for your lost soul?
Who am I?
Have you tried looking in your eyes?
Joy is watered by tears...
Sunshine is watered by rain...
Love finds a path amidst a field of pain.
Life only lives in between these breaths of death,
Till every fragile moment is forgotten, forgiven
And sin is laid to rest...
Gue ga bisa menjelaskan apa yang di pikiran gue setelah baca semua itu, tapi yang jelas semuanya meaningful buat gue.
Well, feel free to give any comments or speak out your thoughts after reading these =)
Monday, March 26, 2012
Lent Season
Woww!! Ternyata udah berbulan-bulan gue ga posting lagi. Yah
selain karena males, lagi ga mood, banyak tugas juga sih. This semester is
really freakin’ me out =.=” Ini semester terakhir gue yang pada awalnya gue
berharap menjadi semester yang paling enak buat gue, tapi sayang.. kenyataan
berkata lain. Tega kau >.<
Gue mau menumpahkan uneg-uneg gue dulu sebelom gue masuk ke
cerita gue. Yah semester ini adalah semester terakhir gue di Monash University
Malaysia, DAN GUE HARAP GUE CEPET LULUS DAN ANGKAT KAKI DARI SINI. Well, bukannya
gue benci sama tempat-tempatnya tapi udah hampir 5 taon gue ada di Malaysia,
udah bikin gue sangat amat bosan. I need new environment >.<
Semester ini gue ambil 3 subjects, bisa dibilang LEBIH
enteng daripada semester biasanya yang harus ambil 4 subjects. Tapi ternyata
diantara 3 subjects tersebut, 2 diantaranya killer. OHMAIGATHELPMEPLEASE… Dari
sejak awal semester, gue emang udah berjanji sama diri gue sendiri bakal lebih
rajin semester ini, tapi gue ga menyangka bakal sampai begini >.<
3 subjects yang gue ambil adalah Strategic Management (SM),
Marketing Planning and Implementation (MPI), dan Retail Management Principle. SM
dan MPI adalah subjects taon ketiga sedangkan Retail subject taon pertama.
Memang, Retail nggak begitu susah, tapi tiap minggu waktu tutor kita selalu ada
quiz yang berbobot masing-masing 2% dari final mark. Kecil memang porsinya tapi
worth 20% dari final mark kalo ditotal untuk semua quiz, dan untuk ngedapetin 20% itu gue harus melewati 10 kali quiz. OMG.. Jadi, kalo nilainya
jelek ya sama aja bakalan pengaruh ke final mark.
Subject berikutnya SM. Sebelomnya gue udah denger dari beberapa
temen gue kalo subject ini susah tapi gue ga ada pilihan lagi, gue harus ambil
subject ini buat menuhin credit point gue. Dan ternyata… subject ini
mengharuskan kita presentasi setiap minggu selama 7 kali dan setiap presentasi
itu bobotnya 5%. Jadi kalo ditotal bobotnya 35% dari final mark, another
torture… >.< Dan di presentasi itu kita harus menganalisis sebuah company
sedetil-detilnya untuk menjawab pertanyaan yang dikasi setiap tutor, dan sangat
kebetulan sekali company yang kelompok gue ambil sangat susah untuk dianalisa
dan kita GA BOLEH ganti company. Tuhan tolong saya… >.< Gurunya udah
bilang sih kalo company ini emang susah dianalisa tapi waktu bikin essay nya
nanti bakal lebih gampang. I hope it is really true… Yah bersusah-susah dulu
baru bersenang-senang kemudian. Oh dan satu lagi, pertanyaan yang dikasi untuk
presentasi ada 3 biji dan kita diharuskan untuk menjawab semuanya tapi nanti
waktu presentasi cuma 1 pertanyaan yang akan disuru jawab tergantung gurunya dan
kita NGGAK TAU yang mana, random question =.=” Double OMG…
Subject terakhir MPI. Subject ini ga gitu susah tapi kita harus
taroh FULL EFFORT buat bikinnya. Kita diminta untuk menangani 1 company,
kebetulan company nya bergerak di bidang spa tubuh. Jadi di pelajaran ini, kita
berperan sebagai marketing counselor. Kita diminta untuk member saran dan
strategi untuk company ini agar bisa mencapai tujuan yang diharapkan. Untungnya
setiap tutor kita nggak disuruh presentasi aneh-aneh ato test setiap minggu,
jadi gue agak relax dengan subject ini. Tapi tetep, beban di pundak gue sebagai
group coordinator…
Jadi untuk sehari-hari, gue cuma punya waktu istirahat hari
jumat malem dan sabtu, itupun hari sabtu malemnya gue sering kerja tugas lagi
setelah pulang gereja, dan hari minggu gue udah mulai belajar buat quiz lagi
dan research buat presentasi >.<
Oke sekian uneg-uneg gue, sekarang udah lebih lega, gue mau
cerita tentang Lent Season (Masa PraPaskah) gue.
Sebagai orang Katolik, kita merayakan hari-hari keagamaan
seperti Natal dan Paskah. Untuk masa PraPaskah, kita diwajibkan untuk pantang
dan puasa selama 40 hari. Pantang itu kita diwajibkan untuk tidak melakukan
atau memakan atau menggunakan sesuatu yang kita suka. Contohnya pantang makan
daging kalau kita sering dan suka makan daging. Dan pantang gue kali ini adalah
pantang emosi, pantang kesel, dan pantang marah. Bukan karena gue suka marah
tapi gue susah untuk mengontrol emosi gue. Jadi gue pikir ini adalah waktu yang
tepat untuk memulai pantang itu. And I have to admit that it is so damn hard,
but it is worth to try. However, I will keep doing this abstinence though Lent
season has passed, for the better me.
Gue cukup berhasil mengontrol emosi gue jadi nggak
meledak-ledak kayak sebelom ini, terutama saat barang-barang gue dipake dengan
seenak udel sama housemate gue. Tapi belom 40 hari pantang, 3 hari yang lalu
akhirnya batal. Hari itu gue kecewa, kecewa dengan diri sendiri, kecewa dengan
subjects yang gue ambil, kecewa dengan kelompok gue, kesel sama housemate gue
yang bebel padahal udah gue bilang jangan pake barang-barang gue tapi masi
tetep dipake lagi, dan tanggal 24 Maret kemarin adalah peringatan 9 tahunnya
Ernest pergi dan gue tiba-tiba kangen dia. Semuanya campur aduk jadi satu dan
akhirnya gue ga mampu ngontrol emosi gue lagi. Gue butuh 2 hari buat ngontrol
diri gue lagi dan kemarin hari Minggu, I felt much better. Sebelom gue pantang
ini, gue bakalan butuh berhari-hari buat balikin diri gue lagi, buat balik tenang
lagi. Dan biasanya banyak yang kena semprot sama gue pas gue emosi, termasuk
temen-temen deket gue (Lia dan Nadya) *maap yak >.<*
Oh dan satu lagi, makasih buat Tj yang udah nemenin gue
ngobrol di Whatsapp kemaren lusa, at least gue lebih relax abis becanda sama
dia =P Yah mungkin lo ngga tau kalo gue lagi bete sih *gue ga ngomong juga sama
dia kalo lagi bete*, but it helped =)
Saturday, December 17, 2011
Kangen
Ngga terasa, kita udah memasuki bulan Desember yang berarti
sebentar lagi kita akan menutup tahun yang sudah kita jalani hampir setahun ini
dan menyongsong tahun baru yang berarti membuka lembar baru lagi, mulai dari
awal lagi. Banyak banget kejadian yang terjadi selama setahun ini, mulai dari
awal semester baru, ketemu teman-teman baru, bergulat dengan assignments dan
exams, mengikuti acara-acara gereja, masalah-masalah yang bermunculan dan
menghilang kemudian, dan masih banyak lagi. Semuanya seperti film yang berputar
sangat cepat, bahkan mungkin bisa dirangkum dalam waktu 1.5jam. Dan semua yang
telah berlalu hanya akan menjadi kenangan, kenangan yang akan selalu kita ingat
atau kenangan yang justru ingin kita hapus.
Kangen…
Seperti lagu yang dinyanyikan oleh Chrisye berjudul Kangen,
begitu juga dengan feeling yang sedang gue rasakan sekarang ini. Gue cukup
kaget dengan perubahan-perubahan yang ada selama setahun ini. Mulai dari
temen-temen baru, lingkungan baru, kegiatan baru, dan lain sebagainya. Dan gue
sekarang kangen masa-masa sebelum ini. Ya.. gue kangen seseorang saat ini, gue
kangen sahabat sekaligus roommate gue yang dulu. Well, gue sangat bersyukur
sama Tuhan karena boleh kenal dia. She is just so different and unique. Gue
yang lebih tua 4 taon dari dia justru belajar banyak banget dari dia dan berkat
dia gue bisa jadi gue yang sekarang ini. Gue yang bisa berdiri sendiri, gue
yang jadi lebih kuat mentally, gue yang lebih terbuka pikirannya, dan masih
banyak lagi gue-gue yang lainnya.
Terakhir gue ketemu dia 20-22 November 2011, dia dateng ke
Surabaya. Walaupun udah lama ngga ketemu, perasaan gue tetep sama dari terakhir
kali gue ketemu dia taon lalu (2010). Beda sama perasaan gue ke temen-temen SMA
gue. Rasanya masih nyambung ngobrol sama dia, nggak kayak kalo ngobrol sama
temen-temen SMA gue, malah kayak kurang nyambung gitu, walopun sama-sama jarang
kontak. Bentar lagi dia lanjut kuliah ke Canada, gue jadi merasa kehilangan,
entah kenapa. And I wish I could still keep on contact with her anytime and
anywhere… Gue yakin, memori tentang dia ga akan pernah ilang dari otak gue. And
I admit that I really miss her at the moment… =’)
Another thing… Gue merasa ada yang berubah belakangan ini.
Sekarang gue lagi ambil summer course dan temen-temen gue yang lain ada yang
juga ambil summer dan internship. Well, gue merasa beda aja antara waktu gue
dan mereka yang pada internship dan kesibukan kita juga. Mereka yang internship
sepertinya sibuk banget sama kerjaan mereka, pergi pagi pulang malem, udah
kayak orang kerja. Emang sih kita masih spend waktu bareng tapi semuanya udah
beda, ngga bisa gila-gilaan lagi kayak dulu. Gue jadi ga bisa bayangin kalo
nanti kita semua udah kerja, apa jadinya nanti… Kita yang biasanya sering main
bareng waktu hari biasa, sekarang berpindah semua ke weekend, dan hari biasa
jadi jarang banget ketemu. Gue sedih, gue kangen main bareng sama mereka lagi
waktu weekdays, dari pagi sampe malem. Mungkin gue aja yang belom bisa
menghadapi perubahan yang tiba-tiba ini, mungkin gue yang terlalu perasa,
mungkin gue yang terlalu banyak mikir padahal kenyataannya nggak gitu, tapi
inilah yang gue rasakan belakangan ini.
Ditambah lagi, ada temen gue yang baru jadian. Gue mengerti…
Sangat sangat mengerti kalo namanya orang pacaran harus bisa bagi waktu antara
dia sama temen-temennya dan pacarnya. Tapi gue seperti ‘kaget’ dengan keadaan
ini dan ga mampu buat mengatasi perasaan ini, jujur gue kesepian… Gue juga
kangen buat main bareng lagi… Tapi apa daya? Hari biasa udah sibuk sama kerjaan
dari pagi sampe sore, malem udah capek kerja dan mau istirahat, weekend pasti pengennya
juga ngabisin waktu sama pacar. Dan gue masi belom siap dengan perubahan yang
secara tiba-tiba ini… Gue kangen… Gue kangen masa-masa itu… =’(
Terlepas dari semua ini, gue bukannya ngga seneng temen gue
ada yang jadian. Justru sebaliknya, gue seneng banget malah, apalagi dia jadian
sama cowok yang udah ditaksir sejak lama. Kalo gue di posisi dia juga pasti
begitu. Tapi yang bikin gue ga enak adalah gue ga ‘sreg’ sama cowok itu dan
justru malah jadi trigger yang bikin gue terlihat ga suka kalo mereka jadian. Temen
gue yang lain bilang,”Karma does exist.” Dia cerita dulu waktu dia jadian sama
mantannya yang terakhir ini, temen gue juga ga suka sama cowok itu. Jadi intinya
kayak sahabat lo ga suka sama pacar lo, dan ini yang terjadi sekarang ini. Well,
gue ga mau menghubung-hubungkan ini dengan karma, tapi yang terjadi saat ini
adalah sama seperti dia pernah dia alami dulu. Mungkin aja cuma kesamaan belaka…
Thursday, December 15, 2011
Living a 'New' Life
Here I am in the month of December, with so many things
happened before this day. But it is still nothing compared to my friend’s life
which turns into really really like a ‘new’ life but the same her; it is like
she is living in somebody’s life. Yeah, suddenly when she came back to
Malaysia, she started her internship, her status changed from single to in a
relationship, suddenly her room was robbed, finding new room, starting to move
out and in, and now she is living her life with new surroundings. Complicated, huh?
Well, I have kinda similar feeling with her, living a ‘new’
life. I did not know when it was started. What I knew was that I had a super
duper terrible bad mood a few days ago, and this happened once in my entire
life. It was the worst bad mood I have ever had. I even did not have any intentions
to talk to anyone else, including my best friends. Those who were trying to
have contact with me ended up by shutting their mouths up with addition of
unpleasant words from me. What I really wanted was exiling myself from them whom I often meet up otherwise I could give a lot more pains to them. And
this was not ended in one day but several days. However, I had some things to
do which require some contacts with others, and I was struggling here. Unfortunately,
this terrible bad mood happened when one of my best friends was in a great depression
because she was robbed. I had to pull all myself together to accompany her when she
needed me, but on the other hand, I was not ready yet to meet a lot of people. I was really really struggled here... But
then, fortunately, I could force myself to get out of my “secluded area” therefore
I am feeling much much better now.
I am really really sorry to those who were affected because
of my actions, I really did not mean to… And I promise that I would never ever
do it anymore, I will try…
After I was able to pull all myself together, however, I still
feel a bit weird. I feel like ‘this is not me’ and somehow my mind is split
into two parts which makes me cannot concentrate well and I do not know what I am
thinking about, I was like blur. And also, I feel that I am not fully 'recovered' yet. Well, I hope
nothing serious happens to me so I could control myself and not harm others…
Sorry for bad grammar and vocabs in this post because I’m writing it in
sleepy and tired conditions however I feel like writing something...
Monday, November 7, 2011
Just a Random Thought
Wahhh I’ve been abandoned this blog for months =.=”
Been busy for assignments and actually I’m having exam period at the
moment, but I don’t know why I feel like writing something here, just to
release out my feelings.
A lot of things happened in these few months, happy and sad, but I had
great holiday during mid semester break and you guys could see the trip and
pictures in Nadya’s link here:
Well, what I would like to talk about in this post is just a random thing
which is still related with my previous post about Ernest.
Waktu gue mandi tadi, entah kenapa tiba-tiba aja gue keinget lagu yang
sering dinyanyiin Nadya dari The Band Perry yang judulnya “If I Die Young”. Bukan
liriknya yang gue inget dan emang gue ga tau liriknya kayak gimana, tapi dari
judulnya aja udah bikin gue keinget Ernest. Yap, he died in a young age before
he was able to graduate from junior high school, yet. Dan gue jadi keinget lagi
rasa feeling ga enaknya yang gue rasain saat itu sebelom dia pergi. Gue jadi
kangen dia…
“Gila yah, Nest, kita aja ga pernah kontak sejak gue pindah ke Surabaya
tapi sampai sekarang gue masih suka kangen sama lo…”
*seandainya lo bisa baca ini di atas sana…*
Beberapa kali gue mikir, hebat yah Tuhan itu, bisa menciptakan feeling-feeling
yang sampai segitu kuatnya. Dimana lo merasa nyaman berteman sama seseorang, lo
suka dia, lo jatuh cinta, lo kangen sama orang itu, lo nggak mau kehilangan
orang tersebut, dan sampai akhirnya lo harus berpisah sama dia lalu berasa
sakit kehilangan yang luar biasa. Gue cuma bisa makasih sama Tuhan karena udah
boleh ngerasain ini, dengan gini gue jadi merasa kalo gue bener-bener manusia
=)
Tapi ujung-ujungnya pikiran gue jadi ga jelas arahnya sampe gue mikir “How
if I die young too?”. Gimana gue akan mati? Siapa yang bakalan dateng ke
pemakaman gue? Siapa yang masih inget gue kayak gue inget Ernest? Di mana gue bakal
dimakamin? Dalam keadaan seperti apa gue bakal mati? Dan masih banyak
pertanyaan-pertanyaan galau yang nggak seharusnya gue pikirkan… At times gue
mikir, seberapa berartinya gue buat orang lain. Bukan bermaksud untuk egois
atau gimana, tapi berhubung feeling gue lagi begini, gue ga bisa memungkiri
pertanyaan itu. Dan gue yakin kalian juga pasti pernah berpikir kayak gitu
karena di dunia ini nggak ada sesuatu yang pasti, orang-orang juga datang dan
pergi dalam hidup kita. Bahkan keluarga dan soulmate lo juga bakalan pergi
suatu saat, only ourselves who will stay still especially when you are left. Dan
gue sangat amat berterima kasih sama kalian semua yang pernah dan yang sedang mewarnai
hidup gue. Mau yang bikin gue kesel kek, bikin gue marah kek, bikin gue sedih,
bikin gue ketawa, semuanya!
I LOVE YOU ALL =)
Well, I think my feeling is getting better and I have to continue to
study, so wish me luck for my exams, peeps! =)
Saturday, July 30, 2011
NATO: No Action Talk Only
That is what somebody is still doing now though he has promised to change since a long long long time ago. I don't need your sorry dude, but I need to see your ACTION!
Well, gue bener-bener kesel banget sama housemate gue yang satu ini dan gue udah speechless abis. Cowok orang Chinese-Malay, holy abis yang bilangnya ngerasa ada panggilan buat jadi pastor tapi berantakan abis dan seenak udel. I wonder, Tuhan salah pilih orang ga sih???
Oke gue jabarin di sini deh hal-hal yang bikin gue kesel. Mungkin buat kalian ada hal yang dianggep wajar cuma gue udah ga bisa tolerir lagi.
Pertama, sejak gue tinggal serumah sama dia, kita emang share barang-barang dapur karena dia ga punya piring, sendok, garpu, panci, rice cooker, dan teflon. Gue sih ga masalah mau share barang-barang asal abis pake dibalikin ke tempat semula. Gue ga suka barang-barang gue berantakan dan gue akhirnya kebingungan sendiri nyari barang itu kalo ga ada di tempatnya. Dan kalian bisa expect sendiri apa yang terjadi.. Barang-barang gue pindah tempat entah ke mana. Karena ga tahan, akhirnya gue bilang sama dia biar ngebalikin barang-barang ke tempatnya. Yah cara itu berhasil HANYA BEBERAPA HARI SAJA. Hari-hari berikutnya, balik lagi berserakan =.=” Dan kemaren ini di tempat tinggal yang baru ini ada temennya yang nginep sini sementara. Waktu dia bawa temennya keliling rumah memperkenalkan tempat-tempat yang ada tujuan terakhir mereka ke dapur. Dan di dapur itu banyak barang housemate gue kayak piring, sendok, garpu, mangkok, dll. Dengan gampangnya, dia bilang ke temennya itu kalo dia bisa pake barang apapun di situ SAMBIL NUNJUK KE TEMPAT PENYIMPANAN PIRING GUE! Enak banget yah dia pake nunjuk-nunjuk gitu padahal itu bukan barang dia. Etikanya di mana sih?? Oke lah I know sharing is caring buttttttt………. Sudahlah gue capek =.=”
Kedua, salah satu kebiasaan buruk dia tu PELUPA banget. Gue udah bohwat sama sifatnya yang satu ini. Dari mulai lupa bayar uang sewa kamar sampe lupa nyuci barang yang abis dia pake! Damn, kenapa gue harus serumah sama orang yang kayak begini =.=” Dulu gue yang in charge bayar uang sewa unit ke owner, dan berhubung umurnya juga udah 21, gue expect dia bakalan sadar diri buat bayar uang sewa kamar. Gue tunggu-tunggu sampe pertengahan bulan, dia masih belom bayar. Gue tunggu lagi sampe akhir bulan, masih belom bayar juga. Akhirnya gue tagih, bukannya bayar langsung saat itu juga tapi bilangnya besok bakalan bayar. Oke akhirnya gue tunggu besoknya, gak dibayar! =.=” Gue bener-bener pengen getok kepala dia biar otaknya normal. Yang gue harapkan dalam hal ini adalah kesadaran dirinya. Dia udah umur 21, itu bukan umur yang kecil tapi umur yang udah menuju ke kedewasaan!
Ada lagi hal yang dia lakuin akibat sifat lupanya. Di tempat tinggal yang lama, kita sharing kamar mandi. Hari itu gue mau mandi dan waktu gue masuk kamar mandi, gue menemukan celana dalemnya tergantung gitu aja di dalem dan dia udah enak-enakan duduk di kursinya maen laptop dengan bagian bawahnya ditutupin handuk. Mampus lah gue… Gue ga tau apa yang dia pikirin dan ini nggak terjadi cuma satu kali tapi berkali-kali. Dan tiap kali gue mesti ngingetin dia buat ngebawa baju-bajunya keluar kalo udah selesai mandi. Total berapa kali dia inget buat bawa baju-bajunya keluar dari kamar mandi setelah selesai mandi bisa diitung pake jari tangan deh. Gue cuma berpikir ini orang nggak mau apa CD nya diliat ama cewek gitu? Tiap kali masuk kamar mandi dan liat bajunya itu gue berasa pengen ngelempar CD nya ke mukanya biar jadi inget. Kan anjing juga kalo eek sembarangan katanya mulutnya mesti dijorokin ke tainya itu biar ntar terlatih buat nggak eek di sana lagi. Gue belom coba cara ini tapi who knows this way works for him. Dan Thank God, gue udah nggak sharing kamar mandi lagi sama dia.
Ketiga, barang-barang dia entah kenapa selalu berserakan di ruang tamu. Dari semua yang tinggal di sini, yang sering pake ruang tengah tu gue, dia, sama roommate gue. Tapi roommate gue udah punya spot tersendiri jadi bodo amat kalo dia mau berantakan di spot dia. Nah yang pake meja tengah tu gue sama si cowok ini. Gue sering pake meja di bawah karena di kamar gue kurang dapet signal internet dan biasanya kalo gue abis pake meja bawah, gue bakal beresin semua barang gue dan gue bawa lagi ke kamar, tapi dia? Dibiarin tergeletak gitu aja di meja berikut laptopnya dan buku-bukunya yang naujubile banyaknya. Dia pikir ini tempat kamar dia juga apa? Nggak takut barangnya ilang apa? Susah ya ngeberesin barang-barangnya biar at least ga keliatan berantakan gitu? Apa kebanyakan cowok emang berantakan gitu sih? Heran gue…
Keempat, oke dia emang orang yang holy banget. Dikit-dikit dihubungin ke Tuhan, apa-apa ke Tuhan. Well, that’s good actually but it shouldn’t be too over. Hari itu internet rumah gue mati selama beberapa hari. Anak rumah gue belom ada yang took initiative buat nelpon orangnya TM (kayak Telkom di Indo). Sampe ada housemate gue yang bilang (intinya gini),”Gila ini internet masalah apa lagi sih bolak balik down mulu?!” Dan dia malah bilang,”Ya udah, serahin aja ke Tuhan. Kita doa aja semoga internetnya nyala lagi.” MAMPUS! Gue ga tau dia bercanda ato serius, tapi dari nada dan ekspresi mukanya kayak serius gitu. Sumpah gue langsung bener-bener muak sama dia sejak itu. Mother Teresa aja bilang ”ora et labora” yang artinya bekerja dan berdoa, ini orang kalo berdoa doank tanpa take action apa bisa jalan tu internet?!?! Makan lah tu doa! Maaf gue ga bisa ngontrol emosi kalo keinget ini lagi.
Masih ada lagi hal-hal “gila” yang ini orang lakuin tapi gue udah terlalu capek cerita di sini. Mungkin bakal gue sambung lagi di post yang laen.
Nggak lama setelah "perang dingin" terakhir antara gue sama dia alias gue ga ngajak omong dia selama berhari-hari dan gue juga ngomong ketus ke dia secara gue kesel banget, suatu saat dia datengin gue dan nanya ada waktu apa ngga karena dia mau ngomong. Tiba-tiba aja dia minta maaf sambil nangis-nangis di depan gue. Jujur gue pengen ketawa ngeliat dia begitu tapi gue tahan. Oke mungkin kalian menganggap gue jahat banget karena ngetawain orang nangis dan lagi ngomong sambil mengerahkan seluruh keberanian dan rasa penyesalannya. Tapi jujur, gue ngerasa geli dengan tangisannya karena gue tau somehow perubahannya akan bertahan selama beberapa hari doang dan itu bener! Sekarang gue nggak ngomong-ngomongan lagi sama dia sama sekali. Gue NGGAK BUTUH tangisan dan permintaan maaf dia. Yang gue BUTUH adalah ACTION dia dengan nggak mengulang hal yang sama lagi dan usaha untuk memperbaiki diri.Itu aja udah sangat lebih dari cukup.
Subscribe to:
Posts (Atom)